Pada artikel ini akan membahas bagaimana membangun sebuah server Domain Name Systems atau biasa disebut dengan DNS pada linux Ubuntu (dalam hal ini menggunakan Ubuntu 7.10), namun sebelumnya kita pelajari apa fungsi DNS itu sebenarnya. Pada umumnya orang lebih mudah mengingat hostname dari pada mengingat sebuah IP Address. Misalnya kita lebih mudah mengingat www.obc.com dari pada 179.206.78.63. Untuk mengakomodasi kepentingan user maka digunakan suatu teknik tertentu yang dapat memetakan hostname manjadi IP Address. Dengan teknik pemetaan ini maka user cukup mengingat hostname nya saja tanpa mengingat IP Address. Selanjutnya tugas pemetaan tadi yang akan mencari dan menterjemahkan hostname kedalam IP Address. Dan cara memetakan dari hostname kedalam IP Address tersebut adalah menggunakan DNS Server.
Konfigurasi DNS Server
Instalasi Bind
Program DNS yang digunakan oleh sebagian besar distribusi Linux adalah Bind. Sebagian besar distribusi Linux menggunakan bind sebagai software atau aplikasi standar dari DNS Server. Untuk membuat sebuah DNS Server, Bind harus di install terlebih dahulu.
1 Memulai instalasi.
Perintah, yang digunakan untuk menginstal paket dalam sistem Ubuntu Linux, adalah dengan menggunakan perintah apt-get.
$ sudo apt-get install bind9
2 Konfigurasi DNS Server.
Resolusi data dibaca oleh DNS pada koleksi file konfigurasi yang terkandung di komputer lokal. File adalah:
/etc/bind/named.conf
File konfigurasi ini terdiri dari kumpulan pernyataan atau pertanyaan. Harus berhati-hati dalam mengedit file ini, karena kesalahan akan membuat layanan tersebut tidak dapat berjalan.
Membuat Primary Name Server
Hal ini diperlukan untuk menambahkan konfigurasi di / etc / bind / named.conf file untuk membuat sebuah domain Primary Name Server. Konfigurasi master terdiri dari Teruskan zone dan zona Revers master. Teruskan zona master digunakan untuk mengubah IP menjadi sebuah nama. Untuk memulai konfigurasi, gunakan perintah berikut untuk mengedit file:
$sudo gedit /etc/bind/named.conf
Tambahkan baris-baris berikut:
zone "obc.com" {
type master;
file "/etc/bind/db.obc.zone";
};
zone "0.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.obc.rev";
};
Ket: nama obc.com dalam konfigurasi ini dapat anda ganti dengan nama domain anda.
Buatlah sebuah file dengan nama file yang tersedia di / etc / bind / named.conf file, pada kasus ini db.obc.zone dan db.obc.rev di / etc / bind direktori. Prosedurnya adalah:
1. Membuat file zona obc.com domain
Membuat / etc / bind / db.obc.zone file
$ sudo gedit /etc/bind/db.obc.zone
Yang berisi adalah:
$TTL 86400
$ORIGIN obc.com.
SOA ns.obc.com. root.obc.com.
(
2007020109 ; serial
1H ; refresh
15M ; retry
1W ; expire
1D ) ; minimum
IN NS ns.obc.com.
IN MX 30 mail.obc.com.
www.obc.com. IN A 192.168.0.1
mail.obc.com. IN A 192.168.0.1
obc.com IN A 192.168.0.1
2. Membuat file Revers
Membuat / etc / bind / db.obc.rev file
$ sudo gedit /etc/bind/db.obc.rev
Yang berisi adalah:
@ IN SOA ns.obc.com. root.obc.com. (
2007020109 ; serial
1H ; refresh
15M ; retry
1W ; expire
1D ) ; minimum
IN NS ns.obc.com.
1 IN PTR ns.obc.com.
1 IN PTR www.obc.com.
1 IN PTR mail.obc.com.
1 IN PTR obc.com.
Pengujian DNS Server
Setelah konfigurasi, Bind harus di restart sehingga konfigurasi dapat terbaca, gunakan perintah berikut:
$ sudo /etc/init.d/bind9 restart
Gunakan perintah berikut untuk memeriksa apakah Bind sudah berjalan atau tidak:
$ sudo ps –ax | grep bind
Edit / etc / resolv.conf file, file ini digunakan untuk mendefinisikan DNS Server's IP, dan gunakan perintah berikut:
$ sudo gedit /etc/resolv.conf
Tambahkan baris-baris berikut:
domain ns.obc.net
nameserver 127.0.0.1
nameserver 192.168.0.1
Periksa Mengunakan perintah nslookup berdasarkan nama domain
$nslookup obc.com
Apabila hasilnya muncul sebuah informasi kurang lebih seperti:
Name : obc.com
Address: 192.168.0.1
lakukan juga cek menggunakan nslookup berdasarkan ip adddress
$nslookup 192.168.0.1
Artikel Terkait:
- Peran Penting Teknologi Informasi Dalam Dunia Perbankan
- Konsep Pemrograman Web
- Gambaran Umum Mengenai Sistem Informasi (SI)
- Mendeteksi Adware Tracking Cookie Di Komputer
- Media Transmisi Tanpa Kabel (Wireless)
- Pengaturan Status DNS dan Apache Web Server Menggunakan Pemrograman Shell
- Aplikasi Kalkulator Sederhana Menggunakan Pemrograman Shell (LINUX)
- Kejahatan Internet Dengan Metode Phising
- Apa itu Spycam?
- Decision Support Systems (DSS)
- Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Operasi Linux
- Media Transmitter dalam Jaringan Komputer
- Mengenal Perangkat Keras Jaringan
- SISTEM KERJA DAN KOMPONEN PEMBANGUN TOUCH SCREEN
- Sekilas Tentang Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
- Database Sistem Client Server
- Sekilas Tentang Aplikasi Wine Pada Linux
- Disk Management Pada Sistem Operasi Windows
- Membangun Apache Web Server (Linux Ubuntu)
- Virtual Defacement dengan XSS (Cross-Site Scripting)
- XSS Menyerang MySpace
- Serangan XSS (Cross-Site Scripting)
- Cara Menampilkan Kode HTML Dalam Artikel Yang Kita Posting
- Sistem Operasi LINUX
2 komentar:
11 Juni 2011 pukul 22.19
kalo konfigurasinya yang grafis ada gak gan..??hehee
29 November 2011 pukul 00.58
Posting Komentar